Sunday, August 06, 2006

MAKNA LAILATUL QADAR

Menurut Quraisy Syihab, “Lailatul Qadar” punya beberapa arti, yaitu :
  1. “Malam penetapan/ pengaturan”, artinya penetapan bagi perjalanan hidup manusia. (lihat Q.S. 44 : 3-4)
  2. “Malam kemuliaan”, Kemuliaannya setara dengan seribu bulan. Ia juga mulia karena menjadi saat turunnya al-Quran dan menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.
  3. “Malam sempit”, karena banyaknya malaikat yang turun kebumi (QS al-Qadr/ 94 :4). (lihat ar-Ra’d/ 13 : 13).

Rasulullah adalah orang pertama yang meraih “malam kemuliaan yang menetapkan” masa depan manusia. Beliau diangkat sebagai Rasul. Dan pada malam itu malaikat, yang selalu membisikkan kedamaian, turun kebumi membawa kedamaian. Orang yang mendapatkan lailatul qadar ia akan mendapatkan ketenangan, kedamaian, dan didampingi malaikat.
Menanti lailatul qadr.

Seseorang tidak bisa mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan lailatul qadar. Hanya Allah yang berwenang untuk menentukan, manusia hanya bisa berikhtiar untuk mendapatkannya.

Untuk mendapatkan lailatul qadr, Rasulullah SAW menganjurkan agar kita melakukan I’tikaf (berdiam diri dan merenung di masjid). Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sebelum terbit matahari, Rasul SAW memasuki masjid untuk ibadah dan tafakkur, untuk meraih keridhaan Allah dan malam seribu bulan.

Menurut sementara ulama, kemuliaan dan kebaikan yang dihadirkan Lailatul qadr sangat sulit diraih kecuali oleh orang-orang yang mempersiapkan jiwanya untuk menerimanya pada bulan Ramadhan, sebagai bulan kehadirannya, pada 10 hari terakhir, dimana diharapkan jiwa orang yang berpuasa telah mencapai tingkat kesucian tertentu dan siap menerimanya. Bila hal itu terjadi pada seseorang, maka sejak itu adalah titik tolak bagi ybs untuk meraih kemuliaan hidup dunia akherat. Dan sejak itu pula malaikat akan membimbingnya dalam kebaikan sampai terbitnya fajar kehidupannya yang baru dihari kemudian.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home