Sunday, August 06, 2006

HAKEKAT DOA

“Jangan sampai permintaanmu kepada Allah engkau jadikan alat untuk mendapatkan pemberian Allah, niscaya akan kurang pengertianmu (Ma’rifatmu) kepada Allah. Namun hendaknya doa permintaanmu semata-mata untuk menunjukkan kehambaanmu dan menunaikan kewajiban terhadap kemuliaan Tuhanmu” (Imam Ibnu Atha’illah).

Allah menyuruh kita berdoa, itu bukan berarti Allah tidak tahu kebutuhan kita. Allah jauh lebih tahu kebutuhan kita dibanding kita sendiri. Hakekatnya, permintaan yang kita panjatkan terlalu sedikit dibanding dengan karunia yang telah Allah berikan pada kita.

Allah juga tidak membutuhkan doa kita. Walau seluruh manusia dan jin menulak berdoa kepada-Nya, kemuliaan Allah tidak akan berkurang. Sebaliknya, jika seluruh manusia dan jin memohon kepada Allah, kemuliaanNya pun tidak akan berubah.

Lalu, mengapa Allah dan RasulNya menyuruh kita berdoa ? Ada empat alasan :
  1. Memperjelas kedudukan kita sebagai hamba dan Allah sebagai al-Khaliq. Memahami hakekat diri sebagai hamba, akan menjadikan kita rendah hati. Karena itu seorang pendoa yang baik akan terhindar dari sikap sombong, malas dan bergantung kepada selain Allah.
  2. Doa sebagai sarana zikir. Allah menyryh kita berdoa agar kita ingat kepadanYa. Dengan mengingat Allah hati kita akan tenang. Dan, ketenangan adalah kunci kebahagiaan. Allah berfirman dalam Q.S.ar-Ra’du (13):28 “(yaitu) orang-ong yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang”.
  3. Doa adalah target . Hakekat doa adalah tujuan, keinginan atau target yang ingin kita raih. Saat kita mengucapkan doa sapujagat misalnya, maka itulah target kita “selamat dunia akherat”. Saat kita berdoa lunas hutang, maka itulah target kita “bebas hutang”. Tentu saja target tidak akan pernah tercapai apabila kita tidak mengusahakannya. Doa adalah pupuk, sedangkan ikhtiar adalah bibitnya. Tidak mungkin kita akan panen bila kita segan menebar bibit. Jadi doa yang baik, adalah doa yang disertai dengan ikhtiar maksimal. Itulah iman dan amal saleh.
  4. Doa adalah penyemangat. Pada saat seorang hamba berdoa, maka yakinlah bahwa hamba tersebut memiliki harapan, dan harapan akan melahirkan semangat. Semangat itu mahal harganya. Sebab semangat akan menentukan sukses tidaknya seseorang. Pertolongan Allah hanya akan mendatangi orang yang bersemangat, bersungguh-sungguh. Bukankah saat kita bersungguh-sungguh kepada Allah maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi kepada kita. ?

Maka perbanyaklah berdoa kepada Allah. Doa adalah inti ibadah. Doa adalah senjata orang beriman. Doa adalah pengubah takdir. Doa pun menjadi kunci terbukanya pertolongan Allah. Karena itu, yang terpenting dari doa itu bukan urusan terkabul tidaknya doa kita. Yang terpenting dari doa adalah berobah tidaknya diri kita karena doa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home