Monday, August 07, 2006

MENGIKIS TABUNGAN DOSA

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Maka jika dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus juga akan membukit, menjadi banyak. Karena terasa remeh, banyak perkara yang sebenarnya tercela di sisi Allah SWT , selalu dilakukan dan tanpa disadari telah menambah saldo dosa, dan kita membiarkannya selalu menumpuk.

Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya agar bersikap waspada. Beliau bersabda :” Awaslah kalian dari dopsa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.” Lalu beliau membuat perumpamaan, suatu kaum (rombongan) yang turun berkemah di hutan, dan ketika tiba waktu makan, tiap orang keluar mencari lidi serta dahan pohon. Setiap orang mendapatkan satu dahan sehingga terkumpul banyak dan dinyalakan api sehingga dapat memasak makanan. (HR. Ahmad ).

Dalam kehidupan sehari-hari dosa-dosa kecil mudah sekali terjadi. Mulai dari terlambat memenuhi janjio, berkata kootor dan jorok, berlebihan dalam berbicara (dibuat-buat), menmgolok-olok orang lain, menangguhkan hak orang lain, dsb, merupakan contoh akhlak yang tercela. Semuanya membawa konsekwensi dosa.

Dalam tafsir Ibnu Katsir diceritakan bahwa dahulu pada masa Rasulullah SAW orang-orang Yahudi menganggap bahwa hanya sebentar saja mereka mendapat siksa di neraka. Karena itu mereka meresa puas dan untung atas pwebuatan dosa serta kejahatannya, sehingga tidak bertobat dari dosa yang meliputi dirinya, dan mereka mati dalam kekafiran.

Jika tidak hati-hati, anggapan orang Yahudi terseb ut mungkin juga menjadi bagian keyakinan seorang muslim. Karena menganggapnya tidak seberapa, kita malah menjadi biasa dan semakin berani melakukan dosa-dosa kecil. Padahal Rasulullah telah bersabda :” Sesungguhnya Anda semua melakukan amal yang lebih kecil dari rambut dalam pandangan anda semua, meski kami memandangnya termasuk perkara yang merusak”. (H.R. Bukhari).

Agar kita terhindar dari langkah menabung dosa akibat kesalahan-kesalahan kecil, yang disengaja maupun tidak, maka Rasulullah sangat menganjurkan umatnya agar mengerjakan amalan-amalan yang disunnahkan. Banyak sunnah tersebut yang dapat menghapuskan dosa seseorang.

Ada juga kiat lain yang dapat dipakai untuk menipiskan tabungan dosa kita. Sebuah hadis dari Abu Hurairah menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Shalatnya seorang laki-laki dengan berjamaah, melebihi shalatnya dirumah dan di pasar dua puluh lima derajat. Hal ini didapatkannya karena jika ia berwudhu dengan baik, kemudian keluar untu shalat, ia tidak keluar kecuali hanya untuk keperluan shalat saja. Maka setiap kali ia melangkah pasti akan diangkat satu derajat baginya dan akan dihapus satu kesalahan darinya.” (H.R. Bukhari Muslim).

1 Comments:

At 11:25 AM, Blogger muchroji said...

semoga tidak menjadi kebiasaan menabung dosa, sekecil apapun dosa tersebut.amien

 

Post a Comment

<< Home