Monday, August 07, 2006

MENUJU UMAT BERSATU

Segala sesuatu itu harus “ibda’ binafsih” dimulai dari diri sendiri. Kalau kita hanya sibuk menuntut , maka itulah yang membuat kita tidak bisa berbuat banyak.

Ni’mat bisa merasakan hidup bersama dengan sesama manusia itu indah. Karena ternyata banyak orang yang hidup dengan manusia bukannya indah tapi malah nestapa. Tentu bukan salah orang lain semata, tapi yang paling penting kita mulai berfikir mengapa kok bergaul dengan orang lain tidak seindah semestinya.

Ada ungkapan : Yang patah umat Islam, yang sakit umat Islam, yang bersorak yang mengadukannya”. Sama halnya dengan bangsa kita, sebagai bangsa yang umat Islamnya terbanyak didunia, alamnya kaya, luas, maka kalau kita maju pasti ada orang yang tidak suka bagi yang hatinya kotor.

Sebetulnya kita sengsara bukan karena hebatnya orang lain. Mereka memperlakukan kita karena kita sendiri lemah. Maka daripada sibuk ,e,ikirkan orang lain yang zalim, lebih baik kita pikirkan bagaimana menjadi komponen yang bersatu. Beberapa kiat berikut dapat menjadi bahan renungan dalam mempersatukan umat.

Pertama. Latihan berbeda pendapat. Kita lihat sebuah mesjid yang begitu indah, kokoh dan megah. Penyebab utama adalah karena bahan yang digunakan berbeda-beda. Ada semen, ada batu,bata, pasir, air dan beton. Sayangnya umat Islam belum terbiasa dengan berbeda-beda. Kalau berbeda pendapat dianggap musuh. Padahal kita butuh pendapat yang berbada agar wawasan kita bertambah, serta bisa mengukur pendapat kita benar atau tidak. Kitapun butuh pendapat yang berbeda supaya kita makin kokoh dan makin kuat.

Wajar ketika anak berbeda pendapat dengan orang tua. Yang harus kita perhatikan adalah etikanya. Tidak mungkin orang tua sama dengan anak kerana ukurannya beda. Sehingga orang tua harus siap berbeda pendapat dengan anak. Yang penting tujuannya sama . Kita jangan sampai terjebak. Berbeda pendapat bukan tanda permusuhan. Beda pendapat adalah wahana saling melengkapi.

Kedua. Jangan suka menonjolkan diri. Wa’tashimu bihablillahi jami’an wala tafarraqu, untuk diakui jasa itu tidak usah selalu kelihatan. Terkadang, kita ingin terlihat paling menonjol, paling hebat dan npaling penting. Kalau kita saling menonjolkan diri maka kita tidak akan bisa bersatu. Kita harus siap menerima kenyataan bahwa Islam itu begitu hebat dan begitu dahsyat. Diciptakan oleh Allah dari Nabi Adam sampai kiamat nanti, disempurnakan oleh risalah Rasulullah SAW. Itu mencakup peradaban dari zaman dulu, modern hingga postmodern. Mana mungkin muat dalam kepala kita yang baru belajar Islam kemarin sore. ?

Maka, belajarlah untuk tidak menonjolkan diri. Kalau mau berjuang jadilah seperti besi beton, dia tidak kelihatan tapi dia menguatkan, hasilnya semua orang mengakui. Orang ikhlas itu pandai menyembunyikan kebaikannya sebagaimana menyembunyikan keburukannya. Imam Ali mengatakan :”Orang yang ikhlas, maka sekecil apapun kebaikannya, Allah yang membesar-besarkannya. Tapi, orang yang riya dan paner maka ia akan dihinakan oleh Allah dengan pamernya.”

Ketiga. Jangan meremehkan orang lain. Kita tidak bisa berbuat apapun tanpa orang lain. Persatuan kita hanya akan teguh kalau budaya menghina itu sudah hilang pada diri kita. Daripada capek karena menghina orang lain, lebih baik banyak berbuat memperbaiki orang lain, itu lebih menyelesaikan masalah. Karena kalau banyak omong maka omongan itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Mulai sekarang maka berhentilah meremehkan orang lain. Karena pendek itu bikinan Allah, sipit vjuga bikinan Allah. Makin tidak capek kita menghina makin gampang kita bersilaturahmi.

Keempat. Mulai menuntut diri sendiri. Yang namanya ukhuwwah tidak bisa didapat dengan menuntut orang lain. Persatuan itu syaratnya menuntut diri. Segala sesuatu itu ibda’ binafsih, dimulai dari diri kita. Kalau kita hanya sibuk menuntut, maka itulah yang membuat kita bisa berbuat banyak.

Tuntutlah diri. Orang yang selalu sibuk menuntut orang lain berbuat sesuatu, maka dialah yang binasa karena tuntutannya sendiri. Dalam situasi seperti sekarang, kita harus berbuat, berbuat dan berbuat, karena itu yang akan kita dapatkan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home